Mark Zuckerberg bersama Kesombongannya - Jika masih percaya kesombongan bisa menyebabkan Anda sukses, sebaiknya cuci muka. Kesombongan, sejak dulu, selalu jadi penghancur.
Atau kalau Anda tetap percaya, kesombongan bisa mensukseskan Anda, dengan berpikir, "Jika saya sombong, bisa membuat orang terkagum-kagum kepada saya", silakan saja. Coba, dan saya sejak awal, mau mengucapkan, selamat berhancur-hancur saja.
Apa yang berlaku bagi orang-orang dahulu, akan berlaku bagi orang-orang sekarang, dan apa yang berlaku buat orang-orang sekarang, akan berlaku buat orang-orang nanti. Begitulah sunnatullah, tak seorang pun sanggup mengganti atau mengubahnya.
Kebesaran yang dibangun di atass arogansi, bukan kebesaran sesungguhnya. Itu kebesaran balon karet, alias kebesaran kosong, di mana, semakin memperbesarnya, berarti semakin mendekatkan balon itu kepada kehancuran. Bagi manusia, kebesaran hanya bisa dibangun di atas kesederhanaan. Kebesaran hanya bisa dibangun di atas kerendahhatian. Arogansi dan kesombongan hanyalah teman kejatuhan.
Siapa yang sedang saya bicarakan di sini adalah Mark, si pemilik facebook. Bagaimana orang-orang sedunia sekarang memandangnya. Dari segi kesuksesannya membangun social media, dia menjadi orang muda tersukses di dunia. Bahkan kekayaannya mengalahkan pemilik Goggle, Om Larry Page. Gaya keseharian Mark sangat sederhana. Saat jam kerja di kantor, dia terbiasa memakai kaus. Dan kemarin, saat berkunjung ke Indonesia, naik ke Candi Borobudur, ada orang meminta Mark memotret mereka, Mark mau melakukannya.
Pose mark sedang memotret itu diunggah ke akun facebook miliknya, Mark Zuckerberg, dan mendapatkan komentar: "Rich, famous, smart but not arrogant. I like your stlye Mark," atau "kaya, terkenal, pintar tapi tidak arogan. Saya suka gayamu Mark," tulis Aryz Sorra dalam kolom komentar.
Atau kalau Anda tetap percaya, kesombongan bisa mensukseskan Anda, dengan berpikir, "Jika saya sombong, bisa membuat orang terkagum-kagum kepada saya", silakan saja. Coba, dan saya sejak awal, mau mengucapkan, selamat berhancur-hancur saja.
Apa yang berlaku bagi orang-orang dahulu, akan berlaku bagi orang-orang sekarang, dan apa yang berlaku buat orang-orang sekarang, akan berlaku buat orang-orang nanti. Begitulah sunnatullah, tak seorang pun sanggup mengganti atau mengubahnya.
Kebesaran yang dibangun di atass arogansi, bukan kebesaran sesungguhnya. Itu kebesaran balon karet, alias kebesaran kosong, di mana, semakin memperbesarnya, berarti semakin mendekatkan balon itu kepada kehancuran. Bagi manusia, kebesaran hanya bisa dibangun di atas kesederhanaan. Kebesaran hanya bisa dibangun di atas kerendahhatian. Arogansi dan kesombongan hanyalah teman kejatuhan.
Siapa yang sedang saya bicarakan di sini adalah Mark, si pemilik facebook. Bagaimana orang-orang sedunia sekarang memandangnya. Dari segi kesuksesannya membangun social media, dia menjadi orang muda tersukses di dunia. Bahkan kekayaannya mengalahkan pemilik Goggle, Om Larry Page. Gaya keseharian Mark sangat sederhana. Saat jam kerja di kantor, dia terbiasa memakai kaus. Dan kemarin, saat berkunjung ke Indonesia, naik ke Candi Borobudur, ada orang meminta Mark memotret mereka, Mark mau melakukannya.
Pose mark sedang memotret itu diunggah ke akun facebook miliknya, Mark Zuckerberg, dan mendapatkan komentar: "Rich, famous, smart but not arrogant. I like your stlye Mark," atau "kaya, terkenal, pintar tapi tidak arogan. Saya suka gayamu Mark," tulis Aryz Sorra dalam kolom komentar.
