Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Sastra adalah dua unsur yang membangun isi dan menentukan kualitas hasil dari berbagai jenis sastra, baik itu cerpen, Novel, drama, ataupun puisi adalah hasil rekaan atau ciptaan pengarang.
Sastra dapat kita bedakan jika kita melihat dari dua unsur ini :
Plot/Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita mempunyai plot/alur sebagai berikut :
Sastra dapat kita bedakan jika kita melihat dari dua unsur ini :
- Unsur Intrinsik
- Unsur Ekstrinsik
- Latar belakang kehidupan pengarang
- pandangan hidup pengarang
- situasi sosial, budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.
- Tokoh / Penokohannya karya sastra dari dalam.
- Tema.
- Plot / Alur.
- Gaya Bahasa.
- Sudut pandang / Point of view.
- Amanat.
- Latar / Setting.
- Tokoh Utama (Protagonis)
- Tokoh Antagonis = Tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama.
- Tokoh Tirtagonis = Tokoh pelerai.
- Tokoh pembantu / peran pembantu / figuran
- Cara Analitik adalah pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung.
- Cara Dramatik adalah pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara meluaskan tempat atau lingkungan sang tokoh. Menampilkan dialog antar tokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh dalam cerita. menceritakan tingkah laku perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa.
- Cara Campuran adalah pengarang menggunakan kedua cara tersebut dengan tujuan untuk saling melengkapi.
Plot/Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita mempunyai plot/alur sebagai berikut :
- Tahapan perkenalan
- lalu menuju ketahap pertikaian
- konflik terus berkembang menjadi semakin rumit.
- klimaks
- munculnya sebuah solusi
- penyelesaian
- Plot erat yaitu sebuah cerita yang memiliki plot erat apabila hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
- Plot longgar yaitu sebuah cerita yang memiliki plot longgar apabila hubungan antar peristiwa terjalin kurang eratdan jika ada salah satu bagian cerita yang dihilagkan, maka penghilangan tersebut tidak akan menganggu jalan cerita.
- Plot ledakan yaitu cerita berakhir mengejutkan tanpa terduga-duga
- Plot lembut yaitu cerita berakhir tanpa ada kejutan apapun
- Plot campuran (lembut/meledak) yaitu campuran dari kedua plot di atas.
- Plot maju
- Plot mundur
- Plot campuran
- Plot terbuka yaitu akhir cerita dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita tersebut.
- Plot tertutup yaitu akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk melanjutkan jalan cerita masalah dalam cerita.
- Plot campuran antara plot terbuka dan tertutup yaitu gabungan dari 2 plot diatas.
Latar sosial adalah gambaran kehidupan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang dilukiskan dalam cerita tersebut.
Latar material adalah gambaran benda-benda yang mendukung cerita tersebut.
Gaya Bahasa adalah cara khas seorang pengarang dalam mengungkapkan ide, gagasannya malalui cerita.