Pengertian Filsafat Pendidikan - Definisi Filsafat Pendidikan adalah “ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau filsafat yang diterapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah pendidikan.” Dari definisi tersebut, filsafat pendidikan dapat didekati dari problem-problem pendidikan yang bersifat filosofis yang memerlukan jawaban yang filosofis pula. Filsafat pendidikan dapat pula didekati dari ide-ide filosofis yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Tiga masalah utama filsafat pendidikan :
- Masalah keberadaan termasuk masalah kenyataan (Being and Reality) - Metafisika
- Masalah pengetahuan termasuk masalah kebenaran (knowledge) - Epistemologi
- Masalah Nilai (Value) - Aksiologi
A. Masalah Keberadaan
Ada 3 (tiga) tingkatan keberadaan
- Being (yang ada)
- Reality (yang nyata/kenyataan)
- Existence (yang-bereksistensi)
Metafisika terbagi menjadi dua bagian yaitu umum dan khusus
- Metafisika umum : Ontologi
- Metafisika khusus :
- Theologi filsafati : Tuhan
- Antroplogi filsafati : Manusia
- Kosmologi filsafati : Alam Semesta
Kaitan antara Antroplogi filsafati (filsafat manusia) dan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan melanjutkan apa yang telah dikaji oleh Antroplogi filsafati.
Maksudnya : setelah mengenal hakekat manusia secara utuh (multidimensional), kemudian pendidikan berperan (berfungsi) mengembangkan manusia dengan segala potensi kemanusiaannya.
Pendidikan : aktualisasi potensi positif “daimon” jasmani-rohaninya (individualitas, sosialitas, moralitas, religiusitas dan historisitas)
B. Masalah Pengetahuan
Hakekat pengetahuan adalah : hasil tahu manusia. Pengetahuan manusia diperoleh lewat kerjasama antara subyek (S) yang mengetahui dan obyek (O) yang diketahui. Sehingga pengetahuan manusia selalu subyektif-obyektif dan obyektif-subyektif. Di sini terjadi kemanunggalan antara subyek dan obyek
Cara kita memperoleh pengetahuan adalah :
- External - sense experience
- Internal - sense experience
- Reason (deductive and inductive)
- Intuition
- Revelation
- Faith
- Tradition and common-sense
- Authority
Keterbatasan manusia dalam memperoleh pengetahuan
Manusia tak mampu merengkuh obyeknya secara total dan utuh, selalu ada segi yang tak terungkapkan. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan kemampuan manusia pada daya akali maupun daya inderawinya dan kompleksitas obyek yang diketahui (fenomenon dan noumenon) Pengetahuan manusia sifatnya relatif.
Masalah Kebenaran
- Teori Kebenaran:
- Koherensi
- Korespondensi
- Pragmatis
- Konsensus
- Dari sumber lain:
- Kebenaran epistemologis
- Kebenaran ontologis
- Kebenaran semantik/moral
Kaitan antara epistemologi dan filsafat pendidikan
Masalah pengetahuan merupakan bagian dari isi pendidikan yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai dan sikap), dan aspek psikomotorik (ketrampilan) Pengetahuan manusia selalu hadir dalam kegiatan pendidikan.
C. Masalah Nilai
- Aksiologi (Filsafat Nilai)
- Nilai meliputi: Nilai kebaikan (etis), dan Nilai keindahan (estetis)
Notonagoro:
- Nilai meliputi nilai material, vital dan spiritual
- Nilai spiritual (kerohanian) meliupti: nilai kebenaran/kenyataan, kebaikan, keindahan, dan keagamaan.
Kaitan antara Aksilogi dan Filsafat Pendidikan
- Masalah Nilai merupakan bagain yang sangat penting dari pendidikan.
- Pendidikan bukan saja mengajarkan dan melatihkan tentang sesuatu hal, melainkan juga menanamkan nilai nilai kebaikan dan keindahan.
- Kegiatan pendidikan adalah kegiatan yang sarat nilai. Kegiatan pendidikan tidak bebas nilai.
- Nilai akan selalu hadir dalam pendidikan.
Pustaka :
- McNegrney, Robert F and Herbert, Joanne M. Foundations of Education: The Challenge of Professional Practice. USA: Allyn and bacon.
- Ornstein, Allan C. and Levine, Daniel U. An Introduction to the Foundations of Education. Boston: Houhton Mifflin Company. 1985.